Green Canyon / Cukang Taneuh (09.50)
|
Gerbang Green Canyon |
Orang yang beruntung mendapatkan view yang bagus dari petualangan Green Canyon adalah yang datang ketika cuaca sedang panas atau cerah, karena bisa mendapatkan nuansa “green” yang sebenarnya. Namun kali ini kami kurang beruntung, ketika sudah sampai disini hujang makin deras. Bahkan karena teramat deras, perahu yang disewakan untuk membawa pengunjung menyusuri sungai dan menuju ke Goa juga berhenti sejenak menunggu cuaca lebih baik. Terpaksa kami juga harus menunggu hingga jam 12.30 an baru bisa menyewa perahu dan menyusuri sungai.
Untuk menyewa perahu dikenakan tarif Rp 70.000 per perahu dengan kapasitas maksimum 5-6 orang. Karena kami ber-7 mau tidak mau harus menyewa 2 perahu, karena memang tidak diperbolehkan nambah walaupun cuma satu orang saja.
Akhirnya, inilah foto-foto Flexible Community di Cukang Taneuh/Green Canyon:
|
Bro Beni dan motor FCR yang terparkir |
|
Menantikan cuaca lebih baik |
|
Saatnya berangkat |
|
Sisa banjir |
|
Di dalam goa - posisi masih hujan |
|
Hujan sudah reda |
Setelah itu mampir juga ke Batu Hiu – walaupun hanya “mampir”
Rumah Dhini
Sore harinya kami melakukan riding menuju rumah Bro Abeng di Bantarkawung Brebes, namun terlebih dahulu mampir di Wanareja – rumah Dhini (salah satu personil cewek yang pernah ikut Touring Candi Cetho). Rencananya mampir ke sini dengan tujuan menjenguk ibunya yang sedang sakit.
Tiba disini layaknya tamu istimewa, kami malah disambut dengan luar biasa pula:
|
Di rumah Dini |
|
Makan malam yang luar biasa |
Kurang lebih pukul 20.00 kami melanjutkan riding menuju Bantarkawung.
Rute kali ini cukup seru, karena 20% kami berkendara di perkotaan, dan 80% menjelajah hutan dan pegunungan. Selama 2 jam kami riding ditengah hutan dan sewaktu-waktu dihajar kubangan jalan. Cukup mencekam juga karena tidak ada orang lain yang lewat kecuali hanya kami ber-6 (Bro Desta tidak ikut melanjutkan riding karena ada urusan yang harus diselesaikan).
Namun akhirnya sampai juga di Bantarkawung dengan selamat, kekhawatiran selama 2 jam didalam hutan tadi adalah jika ban bocor habis sudah. Dengan kondisi jalan yang berlubang-lubang, ditengah hutan, malam hari, dan kami tidak membawa peralatan tambal ditambah pula ban kami tidak ada yang tubeless.
Kurang 1 km dari rumah Bro Abeng kami berhenti sejenak di Alfamart, setelah itu langsung menuju rumah Bro Abeng:
|
Bro Beni paling capek |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar