STORY
Secara umum touring dilakukan dengan persiapan yang matang dan memerlukan jangka waktu beberapa hari sebelum hari H keberangkatan. Namun karena suatu keadaan, hal itu bisa saja terjadi berbeda.
Hari Minggu 9 Mei 2010
Rencana awal perjalanan yang kami lakukan adalah dalam rangka untuk menjenguk rekan kuliah kami di daerah Matesih (Dwi Nofi), yang melahirkan anak pertamanya. Namun karena saat itu hari minggu dan kebanyakan rekan kuliah juga sedang mudik ke kampung halaman, maka saat itu kami hanya bisa berangkat 8 orang dan menggunakan 6 motor.
Formasi awal ketika berangkat
- Mio Soul (Bro Didik) – Captain
- Satria F (Bro Beni)
- Jupiter Z 110 (Bro Abeng+ Adiknya)
- Revo (Bro Topik)
- Supra X 125 (Sis Triji+Dini)
- Shogun 110 (Bro Handoko) – Sweeper
Setelah berkunjung dan godain adek bayi lucu kami iseng-iseng pingin berangkat jalan-jalan. Kami menawarkan kepada para ladies ingin ikut jalan-jalan atau mau pulang, ternyata mereka ber dua sepakat untuk ikut berangkat riding bersama kami.
Namun karena Bro Beni kecapekan setelah riding dari Wonogiri > Solo > Matesih maka lebih memilih untuk pulang dan beristirahat. Sedangkan kami ber-7 berangkat untuk riding ke Candi Cetho.
Pukul 14.20 wib
Berangkat dari Matesih menuju ke Jalan Raya Solo –Tawangmangu melalui Giri Bangun.
Formasi:
- Mio Soul (Bro Didik) – Captain
- Jupiter Z 110 (Bro Abeng+ Adiknya)
- Revo (Bro Topik)
- Supra X 125 (Sis Triji+Dini)
- Shogun 110 (Bro Handoko) – Sweeper
Sampai di jalanan Ngargoyoso kami bertukar formasi, karena ketika ladies berboncengan naik gunung skill kurang memadai.
Formasi Baru:
- Mio Soul (Bro Didik+Dini) – Captain
- Jupiter Z 110 (Adiknya Bro Abeng)
- Revo (Bro Topik)
- Supra X 125 (Bro Abeng+Triji)
- Shogun 110 (Bro Handoko) – Sweeper
Pukul 15.15 wib
Sampai di parkiran kompleks Candi Cetho dalam keadaan gerimis. Setelah itu mulailah hunting foto walaupun dalam keadaan gerimis, karena sangat disayangkan ketika sudah sampai di tempat yang indah tidak jadi berfoto ria karena kehujanan.
Foto dari kiri ke kanan (Bro Topik – Bro Abeng – Triji – Dini – Bro Handoko – Bro Didik) Tepat berada di pintu masuk komplek candi Cetho. Hujan semakin lebat, tapi tak masalah…Flexible aja, yang penting masih bisa pota-poto.
Foto dari kiri ke kanan (Triji – Dini – Bro Abeng brother – Bro Topik – Bro Han – Bro Didik) masih menanti hujan agar lebih reda.
Bro Didik dan Bro Abeng…
Akhirnya, paling ke atas kami hanya bisa sampai sini. Ingin ke Puri Saraswati namun hujan yang cukup deras menahan kami.
Foto dari Helikopter – hehehe…Maksudnya yang ambil gambar sambil panjat dinding.
Sebelum pulang pota-poto lagi
Kita pulang…
Pukul 16.00 wib
Hujan makin deras sehingga kami mulai turun menuju ke parkiran lagi. Cuaca makin dingin, dimana-mana gelap karena kabut tebal. Beberapa motor sulit untuk dinyalakan karena kedinginan. Kemudian setelah berhasil menyala perlu dipanaskan beberapa saat baru kemudian kami menuruni jalanan yang curam lengkap dengan mantol karena hujan cukup deras dan menyeramkan.
Lampu utama kami nyalakan semua agar lebih safe berkendara ditengah kabut.
Setelah beberapa km karena suatu hal Bung Didik bersama Dini mendahului kami. Sehingga perjalanan kami lanjutkan kembali dengan 4 motor saja.
- Supra X 125 (Bro Abeng+Triji) – Captain
- Shogun 110 (Bro Handoko)
- Jupiter Z 110 (Adiknya Bro Abeng)
- Revo (Bro Topik) – Sweeper
Kami berhenti di Masjid Al Khasanah Ngargoyoso untuk sholat ashar berjama’ah kemudian melanjutkan perjalanan lagi.
Jalanan makin gelap saja, kami harus berhati-hati karena berkali-kali motor kami harus menghajar kubangan jalan yang tidak nampak karena tertutup oleh genangan air.
Perjalanan pulang kami melewati rute Ngargoyoso > Karanganyar > Palur > Solo
Alkhamdulillah…
Sebuah pengalaman yang berharga riding berkelompok dalam kondisi hujan ketika malam hari telah kami lewati dengan selamat. Hitung-hitung pemanasan buat riding yang lebih jauh lagi.
Photo with: Digital Camera Bro Abeng